This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 14 Desember 2011

Wifi (Wireless Fidelity)

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Spesifikasi
* 2 Wi-fi Hardware
* 3 Mode Akses Koneksi Wi-fi
o 3.1 Ad-Hoc
o 3.2 Infrastruktur
* 4 Popularitas Wi-fi

[sunting] Spesifikasi

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:

* 802.11a
* 802.11b
* 802.11g
* 802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi Wi-Fi Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band Cocok
dengan
802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s ~5 GHz a
802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s ~2.4 GHz b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

* Channel 1 - 2,412 MHz;
* Channel 2 - 2,417 MHz;
* Channel 3 - 2,422 MHz;
* Channel 4 - 2,427 MHz;
* Channel 5 - 2,432 MHz;
* Channel 6 - 2,437 MHz;
* Channel 7 - 2,442 MHz;
* Channel 8 - 2,447 MHz;
* Channel 9 - 2,452 MHz;
* Channel 10 - 2,457 MHz;
* Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.

Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.

Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
[sunting] Wi-fi Hardware
Wi-fi dalam bentuk PCI

Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :

* PCI
* USB
* PCMCIA
* Compact Flash

Wi-fi dalam bentuk USB
[sunting] Mode Akses Koneksi Wi-fi

Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu
[sunting] Ad-Hoc

Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point
[sunting] Infrastruktur

Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).
[sunting] Popularitas Wi-fi

Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.

Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.

Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).

Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.

Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).

Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.

Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.

Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).

Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.

Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.

Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.

Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.

Dial-Up Networking

pengertian Dial up Networking

Guys, tentunya kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah Dial-Up Networking. karena saya yakin sebagian besar dari kalian pasti pengguna setia dari perangkat dial up itu. pengertian perangkat dial up adalah seperangkat protokol dan software yang digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer ke internet service provider (ISP), layanan online atau komputer yang berjauhan, melalui modem analog dan POTS (plain old telephone system).

Dial-up networking merupakan tipe koneksi komputer ke internet yang paling banyak digunakan. Pada akhir 2000, lebih dari seperempat milyar pelanggan men-dial ke internet–empat kali lebih banyak dibandingkan cara pengaksesan populer lainnya, seperti DSL broadband, modem kabel, dan ISDN. Inilah beberapa hal yang perlu Anda ketahui:

Dial-up networking menggunakan modem sebagai interface antara sebuah PC dengan jaringan seperti internet; modem biasanya memiliki kecepatan hingga 56K-bps.

Men-dial dengan modem masih merupakan cara mengakses internet yang termurah dan paling banyak tersedia. Namun karena ia memiliki kecepatan yang relatif lambat, situs-situs yang kaya grafis butuh waktu lama untuk di-load.

Kecepatan maksimum dalam men-download data menggunakan dial-up networking terbatas pada bandwith analog sistem telepon, kualitas saluran, dan lalu lintas internet.

Dial-up networking biasanya berkomunikasi dengan ISP menggunakan standar Point to Point Protocol.

Guys, walaupun layanan broadband seperti DSL, modem kabel, dan satelit, sudah tersedia secara luas di seluruh dunia, dial-up networking terus saja bertambah. jadi meskipun dial up mempunyai banyak saingan, tetap akan menjadi yang terpopuler.

Related posts:

1. VPN vs Dial-up Networking
2. Layanan Internet VPN
3. Pengertian Wi-Fi (Wireless Fidelity)
4. Pengertian IP VPN ( Internet Protocol Virtual Private Network)

Perbedaan Hub dan Switch

Singkat cerita pebahasan di spesifikasikan lebih ke Perbedaan – Pengertian Hub dan Switch, Karena secara fisik HUB dan SWITCH sama, kegunaan secara umum pun sama yaitu menghubungkan antara device jaringan dan/atau antara komputer dalam jaringan. Padahal sebenarnya cara kerjanya berbeda jauh.
HUB

hub

Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel.

Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh komputer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali komputer yang mengirimkan.

Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colossion lebih sering terjadi.

Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data.

Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.

Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port. Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung pada komputer menjadi lambat.
SWITCH

Switch

Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada pada layer 2 (Datalink Layer) dan ada yang layer 3 (Network Layer). Maksudnya, switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima.

Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data.

Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama.

Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.

Kesimpulan Perbedaan Hub dan Switch

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya. Perbedaan cara kerja ini menjadi perbedaan mendasar antara hub dengan switch.

Perbedaan ini pula mengakibatkan transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada (broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.

Jalur Lebar

Jalur lebar atau pita lebar (bahasa Inggris: broadband) merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar.

Akses internet jalur lebar menjadi pasar yang tumbuh dengan cepat dalam banyak bidang di awal 2000-an; satu penelitian menemukan bahwa penggunaan internet jalurlebar di Amerika Serikat tumbuh dari 6% pada Juni 2000 ke nyaris 30% pada 2003. [1]

Beberapa implementasi modern dari jalur lebar telah mencapai 20 Mbit/detik, beberapa ratus kali lebih cepat dari yang ada pada awal internet dan biayanya juga lebih murah; meskipun begitu biaya dan performa bervariasi di berbagai negara.

Negara dengan penetrasi penggunaan jalurlebar tertinggi di dunia adalah Korea Selatan, di mana 23,17% (data Desember 2003) penduduknya memanfaatkan koneksi jenis ini.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Sekilas
* 2 Teknologi
o 2.1 Internet satelit
o 2.2 ISP tanpa kabel
o 2.3 T-1/DS-1
* 3 Pranala luar

[sunting] Sekilas
Broadband transmission rates Connection Transmission Speed
DS-1 (Tier 1) 1.544 Mbit/s
E-1 2.048 Mbit/s
DS-3 (Tier 3) 44.736 Mbit/s
OC-3 155.52 Mbit/s
OC-12 622.08 Mbit/s
OC-48 2.488 Gbit/s
OC-192 9.953 Gbit/s
OC-768 39.813 Gbit/s
OC-1536 79.6 Gbit/s
OC-3072 159.2 Gbit/s

Jalur lebar sering dipanggil internet kecepatan-tinggi, karena biasanya memiliki kecepatan aliran data yang tinggi. Umumnya, hubungan ke pelanggan dengan kecepatan 256 kbit/d (0,256Mbit/d) atau lebih dianggap sebagai internet jalur lebar. International Telecommunication Union Sektor Standarisasi (ITU-T) rekomendasi I.113 mendefinisikan jalur lebar sebagai kapasitas pengiriman yang lebih cepat dari kecepatan utama ISDN pada 1,5 sampai 2 Mbit/d. Definisi FCC dari broadband sekitar 200 kbit/d dalam satu arah, dan jalur lebar canggih paling tidak 200 kbit/d dalam dua arah. OECD mendefinisikan jalur lebar sebagai 256 kbit/d dalam paling tidak satu arah dan kecepatan ini yang paling diterima di seluruh dunia.

Dalam praktik, jalur yang diiklankan tidak selalu tersedia bagi pelanggan; ISP seringkali memiliki jumlah pelanggan yang lebih banyak dari hubungan yang bisa ditangani, dengan anggapan bahwa seluruh pelanggan tidak menggunakan internet dengan kapasitas penuh dalam waktu yang sama. Strategi ini dapat diterima, namun dengan berkembangnya sistem peer to peer file sharing, seringkali membuat masalah bagi ISP yang memiliki pelanggan lebih dari kapasitas peralatan mereka.

Karena lebar jalur yang diberikan kepada pelanggan terus meningkat, pasar dapat mengharapkan bahwa pelayanan video on demand dapat disalurkan melalui internet akan menjadi semakin populer, meskipun begitu saat ini pelayanan tersebut masih membutuhkan jaringan yang khusus. Kecepatan data dalam kebanyakan jasa jalur lebar masih tidak mencukupi untuk menyediakan video berkualitas bagus, karena MPEG-2 masih membutuhkan 6 Mbit/d untuk hasil yang bagus. Format MPEG-4 menghantarkan video kualitas-tinggi pada 2 Mbit/d, di penghujung akhir kemampuan modem kabel dan ADSL sekarang ini. Format Ogg Tarkin diharapkan dapat menghantarkan performa yang setanding.
[sunting] Teknologi

Teknologi standar di banyak tempat adalah DSL, diikuti oleh modem kabel. Teknologi yang lebih baru untuk jalur telepon twisted pair seperti VDSL dan hubungan optik fiber. Untuk wilayah yang tidak dicakup oleh layanan kabel, banyak komunitas telah memulai memasang jaringan Wi-Fi.

Memasang Kabel LAN

Tutorial singkat ini cocok banget buat yang sedang mo bikin jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari 2 client, yang pake hub (jauh lebih murah ketimbang router :D). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data.

UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair". Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair soalnya di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Nah klo cuman buat misal bikin jaringan komputer di kantor ato kampus ato warnet, paling ngirit ya pake yang kategori 3. Udah lebih dari cukup.

Setau gue ada banyak merek yang beredar di pasaran, cuman yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Per meternya berkisar dari Rp. 1500 - 2000,- Kalau mau jatuh murah dan pakenya banyak beli aja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150meteran. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya tuh bentuknya kayak colokan telepon cuman lebih besar. Bilang aja mo beli konektor RJ-45. Harganya klo ngecer sekitar Rp.2500,- an

Foto RJ45 - Konektor untuk kabel UTP

Foto RJ - 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang

Crimp Tool Satu lagi yang sangat penting, kamu kudu punya tang khusus buat masang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya “crimp tool". Ini alat gunanya buat ‘ngematiin’ ato ‘nanem’ ato apalah istilahnya itu konektor ke kabel UTP. Jadi sekali udah di ‘tang’ udah ga bisa dicopot lagi itu konektor. Harganya memang agak mahal dibanding tang biasa. Antar Rp.75rb - 150rb. Dan klo mo lebih ok, biar ga nanggung tambah duit lagi sekitar 125rban buat beli lan tester. belinya yang merek dari taiwan aja. lebih murah. bentuknya tuh kayak kotak, dan ada lampu lednya 8 pasang, bisa kedap kedip.

OK sekarang peralatan udah siap, gue mulai aja. Secara umum pemasangan kabel UTP ada 2 tipe, tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?

OK! Untuk tipe straight itu digunakan buat nyambungin dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross untuk client langsung ke client (cpu to cpu) ato dari hub ke hub.

Kita bahas dulu yang tipe straight
Urutan pin tipe straightTipe ini paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya sih begini (dilihat dari bolongannya konektor, dari kiri ke kanan - lihat foto disamping) : 2 orange - 1 ijo - 2 biru - 1 ijo - 2 coklat . 2 orange disini maksudnya pasangan orange muda sama orange tua, dst. Tapi ga usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung sini urutan pin pertamanya orange muda, maka ujung yang lain urutan ping pertamanya juga harus orange muda. jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan. Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung cuman pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi soal. Buat jelasnya coba lihat foto dibawah, yang gue foto dari sebuah buku (coba tebak! bisa ga, buku apa hayuooo? :D)

Straight Tru dan cross pin
Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straigh, yang kanan yang cross

Nah waktu mo pasang kamu potong ujung kabelnya, trus susun kabelnya trus ratain pake piso potong yang ada di crimp tool. Kamu ga perlu repot repot harus ngelepasin isolasi pada bagian ujung kabel, soalnya waktu kamu masukin itu kabel ke konektor trus di gencet pake crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor nembus mpe dalem kabel. Perhatikan, agar gencetnya yang keras. soalnya klo ga keras kadang itu pin ga tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalo udah trus kamu tes pake lan tester. Masukin ujung ujung kabel ke alatnya, trus nyalain, klo lampu led yang di lan tester nyala semua, dari nomor 1 mpe 8 berarti kamu sukses. Klo ada salah satu yang ga nyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu kamu gencet lagi pake tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalo udah kamu gencet kok masih ga nyambung, coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 blon. Klo ternyata udah bener dan masih gagal, berarti memang kamu hari ini sedang tidak beruntung.. kesian deh.. hehe.. ulang lagi aja.. okay!

LAN TESTER
LAN TESTER - alat buat ngecek kabelnya nyambungnya bener ato ga. Untuk tipe straight klo bener ntar dari led 1 mpe 8 berkedip.

Berikut adalah foto dari bawah dari ujung kabel UTP yang udah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

Contoh konektor RJ45 yang udah dipasang di kabel UTP dan berhasil dengan baik
urutan pin standar

Dan klo yang ini ga standar, coba perhatiin urutan warna pinnya… ga standar banget. tapi tetep aja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):

Contoh konektor RJ45 yang udah dipasang di kabel UTP dan berhasil dengan baik - TIDAK STANDAR
urutan pin TIDAK standar

Sekarang Tipe Cross
Untuk tipe cross itu dipake buat nyabungin langsung antar 2 pc, ato yang umumnya buat nyambungin antar hub. (misal karena colokan di hubnya kurang). Cara pasangnya juga sebenarnya gampang. sama seperti tipe straight, pin yang dipake juga sebenarnya cuman 4 pin aja, pin 1-2-3 dan 6. Nah yang beda pas pasangnya. Klo di tipe cross, pin 1 nyambung ke pin 3 ujung yang lain. pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Jelasnya coba deh liat “Gambar 5″. Praktisnya gini, di ujung pertama kamu susun pinnya sesuai standar buat yang tipe “straight” nah di ujung yang laen kamu susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".

masih bingung ? gini deh gampangnya:
ujung pertama:
1: orange muda
2: orange tua
3: ijo muda
4: biru muda
5: biru tua
6: ijo tua
7: coklat muda
8: coklat tua

maka diujung yang lain harus begini:
1: ijo muda
2: ijo tua
3: orange muda
4: biru muda
5: biru tua
6: orange tua
7: coklat muda
8: coklat tua

agak ngerti kan? jadi disini posisi nomor 1,2,3 ma 6 yang dituker.. Nah ntar klo pas di tes pake LAN tester ntar led 1,2,3, ma 6 saling bertukar. Klo tipe straight kan nyalanya urutan, nah klo tipe cross ada yang lompat lompat. Tapi yang pasti kudu nyala semua tiap led dari nomor 1 mpe 8.

Ok deh selamat bikin jaringan. Semoga kamu bisa berhasil waktu pasang konektor di kabelnya.. hehe.. Moga ilmu ini berguna buat kamu, soalnya waktu dulu gue pertama bikin jaringan lucu banget deh, buat ngupas kabelnya gue masih pake cutter, padahal kan udah ada tuh di crimp toolnya. Udah gitu ujung ujungnya tiap kabel aku kelupas lagi pake cutter. padahal yang betul ga usah di kupas atu atu, biarin aja rata, soalnya ntar pas di ‘crimp tool’ kan itu pin masing masing tembus ke dalem kabelnya.. bego deh dulu.. moga kamu ga melakukan hal sama kayak dulu. :D

http://linux.bali.or.id/?q=node/33

Kabel Utp

Pengertian Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah suatu kabel yang digunakan sebagai
media penghubung antar computer dan peralatan jaringan (hub atau switch). Kabel UTP
merupakan salah satu kabel yang paling popular saat yang di gunakan untuk membuat
jaringan computer. Dibandingkan dengan kabel lain kabel UTP merupakan kabel yang
sering di pakai untuk membuat jaringan computer.. Kabel ini berisi empat pasang (pair)
kabel yang tiap pair-nya dipilin (twisted) atau disusun spiral atau saling berlilitan . Keempat
pasang kabel (delapan kabel) yang menjadi isi kabel berupa kabel tembaga tunggal yang
berisolator . Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded) sehingga kurang tahan
terhadap interferensi elektromagnetik. Yang dimaksud dengan kabel UTP adalah hanya
kabelnya, sedangkan untuk menhubungkan dengan computer di butuhkan suatu connector.
Connectors (8P8C) yang biasa disebut RJ-45 (RJ=register jack) merupakan pasangan dari
kabel UTP.
Kabel UTP memiliki karakteristik yaitu :
Connector yg dipakai pada ujung kabel (semua jenis/category) UTP adalah RJ45
terdiri dari 4 pasang (pair) kabel yang dipilin (twisted).
1 pasang untuk Tx (mengirim informasi) yaitu pada pin nomor 1 (TX+) dan 2 (TX-).
1 pasang untuk Rx (menerima informasi) yaitu pada pin nomor 3 (RX+) dan 6 (RX-).
2 pasang tidak terpakai (Not Connected), yg dpt digunakan untuk mengirim daya listrik
(power over Ethernet) untuk mencatu perangkat yg ada di ujung kabel UTP
kabel straight: jika ujung A terkoneksi langsung dengan ujung B (TXA-TXB, RXA-RXB).
kabel cross: jika ujung A terkoneksi silang dengan ujung B (TXA-RXB, RXA-TXB).
kabel straight digunakan untuk menghubungkan komputer dengan hub (switch)
kabel cross digunakan untuk menghubungkan hub (switch) dengan hub (switch) lainnya.
maksimum panjang kabel UTP yg dpt dipakai untuk menyalurkan informasi adalah 50
meter.Kategori Kabel UTP
Kabel UTP mempunyai beberapa kategori. Dalam setiap kategori tersebut memiliki
kegunaan dan fungsi yang berbeda.walaupun kita tidak akan memakai semua ketogori dari
kabel UTP akan tetapi kita perlu tahu kegunaan dan fungsi dari masing – masing kategori
tersebut.
Kategori 1
merupakan kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk
mendukung koneksi atau komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum
tahun 1983 untuk menghubungkan telefon analog Plain Old Telephone Service (POTS) dan
ISDN. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya
kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam
jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
Kategori 2
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik (4Mbps).
Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan
teknologi Token Ring network dan protocol localtalk (Apple) dari IBM. Karakteristik
kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.
Kategori 3
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang didesain untuk data network
dengan frequensi hingga 16Mhz dan lebih populer untuk protocol ethernet dengan
kecepatan data hingga 10 Mbps. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge
dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh
insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari
perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseTsaja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang
berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
Kategori 4
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
hingga kecepatan 16 megabit per detik, sehingga dapat digunakan untuk protocol 16 Mbps
token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps. Kabel ini menggunakan kawat
tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin
(twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet
10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
Kategori 5
adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP kategory 4, yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada
kecepatan hingga 100 megabit per detik(100Mbps). Kabel ini menggunakan kawat tembaga
dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) dan dilindungi oleh
insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan
Telecommunication Industry Association (TIA). Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan
Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet(100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel
ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya
hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki
karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk
semua instalasi jaringan. Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 100 MHz Attenuation 20dB/1000
kaki 22dB/1000ka. Near-end Cross- Talk 47 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki Impendansi 100 Ohm
(±15%) 100 Ohm (±15%) Kapasitansi18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kak
Structural return Loss 16 Db 16 dB Delay skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100
meterKategori 5e
Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet
network. Kabel kategori 5e disebut juga Enhanced Category 5, karena kabel ini
merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang
lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi
hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan
Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan
untuk mencapai kinerja tertinggi.
Pengabelan UTP Category 5:


Pengabelan UTP Category 5 Straight Pengabelan UTP Category 5 Crossover Dalam
menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat
dua strategi pengabelan, yakni CrossOver cable dan Straight-through cable. Perbedaan
Cross Over kabel dan Straight-trough cable. Kabel Crossover digunakan untuk
menghubungkan dua perangkat yang sama NIC dengan NIC, router dengan router danhub
dengan hub. Kabel CrissOver T568A vs T568A atau T568B vs T568B (lebih sering
dipakai), kedua ujung susunannya: putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-
coklat. Kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan
hub atau NIC dengan switch, pc dengan router/hub/switch, dan hub dengan router.
Menggunakan T568A vs T568B. Satu ujung susunannya: putihoranye-oranye-putihhijau-biru-
putihbiru-hijau-putihcoklat-coklat dan ujung lainnya susunannya: putihhijau-hijau-putihoranye-
biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat.Kategori 6
Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e.
Gambar kabel kategori 6.
Kategori 6a
Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps.
Kategori 7
Di desain untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz
Berdasarkan kapasitas kabel UTP dapat di bedakan menjadi 3 category (cat) :
UTP cat 3 untuk sistem 10Base-T (Standard Ethernet) dgn speed 10Mbps.
UTP cat 5 untuk sistem 100Base-T (Fast Ethernet) dgn speed 100Mbps.
UTP cat 5 Enhanced untuk sistem 1000Base-T (Gigabit Ethernet) dgn speed
1Gbps.
Instalasi Kabel UTP
Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua
pair). dua kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data.
Walaupun hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil
kabel mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua
pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna
/ stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA-568-B pasangan kabel yang dipakai adalah
pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih.Sementara pin yang dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah
Pin nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive
data Alias nganggur.
Berikut ini susunan kabel standar menurut warna pada posisi stright dan pada posisi
cross.
Crossover / cross cable adalah kabel yang secara manual maping signal output pada satu
konektor ke input di konektor yang satu nya lagi atau TX + dari satu konektor di Maping
ke RX + di konektor yang lain dan TX - di konektor yang satu ke RX - di konektor yang
lain.
Susunan kabel berdasar TX dan RX adalah sebagai berikut. Silahkan klik gambar tabel
dibawah.
Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua
koneksi dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara
langsung. Berikut ini contoh posisi kabel dalam kondisi crossover.
Gambar paling kiri adalah posisi warna pada satu sisi dan sisi yang lainnya berdasarkan
standar internasional T568A dan T568B. Nomor konektor dihitung dari sebelah kiri
dengan kondisi konektor bagian pinnya menghadap kita.Gambar tengah adalah contoh kabel cross yang sudah jadi dan gambar berikutnya adalah
contoh cross over adapter yaitu alat yang bisa membuat stright cable menjadi cross
apabila anda tidak ingin merubah konektor dengan cara memotong nya.
Sementara untuk stright cable anda tidak perlu repot memikirkan cross over anda cukup
menyamakan posisi kabel di satu sisi dengan sisi lainnya.
Pemasangan / Merangkai Kabel (Cremping )
1) Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.
2) Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm
dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian
seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas)
3) Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun
dengan susunan standar untuk Stright atau T568A. Apabila anda merasa kurang
nyaman dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas
sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas.
Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan
kabel.
4) Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan
pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.
5) Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang
hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah
pemotong kabel) sampai rapih. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai
ujung kabel tidak lebih dari 1cm.
6) Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang
tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujungkabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus
ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.
7) Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik
ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool
untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa
memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45
dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian
pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.
8) Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45
masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat
menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel
tersebut tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam
konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan
besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.
9) Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.
10) Apabila anda yakin sudah memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat
selanjutnya adalah test dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Apabila
anda tidak memiliki LAN tester jangan takut anda cukup melihat kembali kabel
yang sudah terpasang, memastikan bahwa anda sudah cukup kuat memasang nya
dan semua ujung kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka hampir bisa
dipastikan pemasangan kabel UTP tersebut sukses.

Jumat, 09 Desember 2011

susunan protokol

Apa yang dimaksud dengan protokol? Tidak lain adalah sebuah sinonim yang bisa kita sinonimkan sebagai rule atau “aturan main”. Dan apa yang dimaksud dengan standar? Standar adalah rule yang telah disepakati untuk diaplikasikan.
17.1. Protokol dan Susunan Protokol
Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entitas atau perangkat yang berlainan sistemnya. entitas atauperangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua entitas dibutuhkan pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian ini lah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturanaturan main yang mengatur komunikasi data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi.
Elemen-elemen penting dari protokol adalah : syntax, semantics dan timing.
1. Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.
2. Semantics mengacu pada maksud setiap sec tion bit.
Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.
3. Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebutdikirim. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah.
Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan kehandalan yang tinggi. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Fragmentasi dan reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi in-formasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
• Encaptulation Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
• Connection control Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam
membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
• Flow control, Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalananb data dari transmitter dan receiver.
• Error control, dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
• Transmission service, Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan
prioritas dan keamanan serta perlindungan data.Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer) seperti diperlihatkan oleh Gambar 17.1. Hal ini mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit.
Didalam layer ini jumlah, nama isi dan fungsi setiap layer berbedabeda namun tujuan dari setiap layer ini adalah memberikan layanan kelayer yang ada diatasnya. Susunan dari layerb inilah ditunjukkan tahapantahapan dalam melakukan komunikasi.
Interface dan Layanan :
• Fungsi setiap layer adalah untuk melayani keperluan layer yang berada di atasnya.
• Elemen-elemen aktif pada sebuah layer disebut entity
• Entity-entity yang ada di layer yang sama pada mesin yang berbeda disebut peer entity.
• Entity pada layer n mengimplementasikan sebuah layanan yang dipakai oleh layer n+1
• Layer n dapat menggunakan layanan layer n-1 agar dapat melaksanakan tugastugasnya.
• Layanan-layanan tersebut disediakan melalui SAP (Service Access Point) yang masing-masing memiliki identifikasi unik.
• Agar 2 layer dapat saling bertukar informasi, entity layer mn+1 mengirimkan sebuah IDU (Interface Data Unit) ke entity layer n melalui SAP.
• IDU terdiri dari ICI (Interface Control Information) dan SDU (Service Data Unit). ICI membantu layer di bawahnya untuk melaksanakan tugasnya, dan SDU informasi yang dikirimkan pada jaringangan ke peer entity hingga sampai di layer n+1.
• Entity layer n akan memecah SDU menjadi beberapa bagian agar dapat dikirimkan ke peer entity. Setiap bagian pecahan SDU diberi header sehingga menjadi PDU (Protocol Data Unit).



17.2. Standar jaringan
Standar adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan dan pemeliharaan sebuah kompetisi pasar daripada manufaktur perangkat komunikasi dan menjadi jaminan interoperability data dalam proses komunikasi.
Standar komunikasi data dapat dikategorikan dalam 2 kategori yakni kategori de facto (konvensi) dan de jure (secara hukum atau regulasi).
17.2.1. Organisasi Standar Di bawah ini adalah beberapa organisasi yang concern dengan perkembangan standar teknologi telekomunikasi dan data internasional maupun dari Amerika.
1. International Standards Organization (ISO).
2. International Telecommunications Union- Telecommunication Standards Section (ITU -T).
3. American National Standards Institute (ANSI).
4. Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
5. Electronic Industries
Association (EIA).
Selain itu terda pat pula organisasi yang bersifat forum ilmiah seperti Frame Relay Forum dan ATM Forum. Kemudian ada pula organisasi yang berfungsi sebagai agen regulasi, misalnya Federal Communications Commision (FCC).
17.2.2. Standart Internet
Standar internet adalah sebuah proses jalan panjang yang teruji dan terspesifikasi sehingga menjadi berguna bagi siapa yang bekerja dengan internet. Tentu saja spesifikasi ini dimulai dengan sebuah draft.
Kemudian draft internet ini menjadi dokumen acuan kerja yang memiliki umur 6 bulan.
Setelah itu akan mendapatkan rekomendasi dari otoritas Internet dan dipublikasikan sebagai Request for Comment (RFC).
17.2.3. Admisnistrasi Internet
Internet yang pada mulanya merupakan jaringan komputer skala kecil di kalangan akademisi makin bertambah luas bahkan untuk kepentingan militer, komersial dan hiburan.
Semakin luasnya aktivitas internet tersebut diperlukan koordinasi dan administrasi untuk mengaturnya. Mulai dari tingkat pengorganisasian nama domain dari root sampai organisasi yang mengatur nama domain untuk root negara. Juga ada organisasi yang mengadministratif standar teknis internet dan mendistribusikan atau mengumpulkan informasi tentang TCP/IP, di antaranya adalah :

1. Internet Society (ISOC)
2. Internet Architecture Board (IAB)
3. Internet Engineering Task\ Force (IETF
4. Internet Research Task Force (IRTF)
5. Internet Asigned Number Authority (IANA) dan Internet Corporation for Asigned Names and Numbers (ICANN)
17.3. Lapisan Protokol Pada Jaringan Komputer Secara umum lapisan,protokol dalam jaringan komputer dapat dibagi atas tujuh lapisan.
Lapisan ini dapat dilihat pada gambar 17.3. Dari lapisan terbawah hingga tertinggi dikenal physical layer, link layer, network layer, transport layer, session layer, presentation layer dan application layer. Masing-masing lapisan mempunyai fungsi masing-masing dan tidak tergantung antara satu dengan lainnya. Dari ketujuh lapisan ini hanya physical layer yang merupakan perangkat keras selebihnya merupakan perangkat lunak. physical layer merupakan media penghubung untuk mengirimkan informasi digital dari satu komputer ke komputer lainnya yang secara fisik dapat kita lihat. Berbagai bentuk perangkat keras telah dikembangkan untuk keperluan ini. Satu diantaranya yang cukup banyak digunakan untuk keperluan jaringan komputer lokal (LAN) di Indonesia adalah ARCnet yang banyak digunakan serta menggunakan perangkat lunak Novell.\






Untuk keperluan Wide Area Network (WAN) kita dapat menyambungkan berbagai LAN ini menggunakan media radio atau telepon menjadi satu kesatuan.
Untuk mengatur hubungan antara dua buah komputer melalui physical layer yang ada digunakan protokol link layer. Pada jaringan paket radio di amatir digunakan link layer AX.25 (Amatir X.25) yang merupakan turunan CCITT X.25 yang juga digunakan pada Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) oleh PT. INDOSAT dan PT. TELKOM.
IEEE sebuah organisasi untuk teknik elektro telah mengembangkan beberapa standar protokol physical layer dan link layer untuk LAN. Berdasarkan rekomendasi IEEE pada LAN yang menggunakan ARCnet (IEEE 802.3) atau Ethernet (IEEE 802.3) digunakan link layer (IEEE 802.2).
Pada LAN Token Ring digunakan physical layer (IEEE 802.5). Bentuk lain dari LAN yang kurang dikenal adalah Token Bus (IEEE 802.4).
Untuk LAN berkecepatan tinggi juga telah dikembangkan sebuah standar yang diturunkan dari IEEE 802.3 yang kemudian dikenal sebagai Fiber Data Distributed Interface (FDDI).
Dalam kesempatan ini kita akan membahas beberapa bagian protocol yang digunakan dalam skema membangun suatu jaringan komputer.
17.4. Protokol OSI ( Open System Interconnection ) Model referensi OSI (Open System Interconnection] menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan oleh gambar 17.4. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standars Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer. Model ini disebut OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkasnya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.






Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OS hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standar untuk semua layer, walaupun standarstandar ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standar internasional yang terpisah.
Model OSI disusun atas 7 lapisan; fisik (lapisan 1), data link (lapisan 2), network (lapisan 3), transport (lapisan 4), session (lapisan 5), presentasi (lapisan 6) dan aplikasi (lapisan 7).

Pada Gambar 17.5., Anda dapat juga melihat bagaimana setiap lapisan terlibat pada proses pengiriman pesan/message dari Device A ke
Device B. Terlihat bahwa perjalanan message dari A ke B melewati banyak intermediasi node. Intermediasi node ini biasanya hanya melibatkan tiga lapisan pertama model OSI saja






17.4.1. Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user).

Pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk beberapa lapisan atas
dari lapisan lapisan lain di model OSI.
Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.






Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi.
Sebenarnya komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan.
Sebuah protokol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol jaringan, dan protokol routing.
Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam-macam media LAN.
Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi dari macam-macam WAN. Protokol routing adalah protokol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protokol jaringan terdiri dari berbagai protokol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protokol.
17.4.2. Proses Peer-To-Peer
Bila dua mesin/komputer berinteraksi melakukan proses harus mematuhi aturan dan konvensi yang disebut protokol.
Proses yang terjadi pada setiap mesin pada lapisan tertentu disebut peer-to-peer processes (proses peer-to-peer). Jadi dengan demikian jika 2 mesin akan dapat berkomunikasi jika pada lapisan tertentu menggunakan protokol yang sama.

Message atau pesan yang dikirim oleh device A menuju device B harus melalui lapisanlapisan yang paling atas menuju lapisan bawah berikutnya sampai lapisan terbawah kemudian kembali menuju lapisan yang lebih tinggi dan seterusnya melewati lapisan tepat diatasnya.
Pesan-pesan yang dikirim adalah berupa informasi yang dibentuk dalam paket- paket di mana pada layer tepat di bawahnya informasi tersebut “dibungkus”. Jadi pada sisi penerima informasi yang sampai berupa paket-paket yang telah “dibuka” bungkusannya dan dikonstruksi kembali.
17.4.3. Antarmuka Antar
Lapisan Terdekat Pada saat pengiriman dan penerimaan pesan, lapisan memerlukan antarmuka dengan lapisan atas dan bawahnya yang berdekatan. Sepanjang sebuah lapisan menyediakan layanan yang dimaksud pada layer tepat di atas atau di bawahnya, dapat diimplementasikan fungsi yang termodifikasi atau diganti tanpa memerlukan perubahan di seluruh lapisan.
17.4.4. Pengorganisasian Lapisan
Tujuh lapisan yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3 sub kelompok (subgroups). Lapisan 1, 2 dan 3 adala network support layer (lapisanlapisan pendukung jaringan).
Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan user support layer (lapisanlapisan pendukung pengguna). Lapisan 4 adalah transport layer, yang maksudnya adalah apisan yang menghubungkan 2 subgroup sehingga lapisan user support layer dapat “mengerti” pesan yang dikirim network support layer. Gambar 17.7 memperlihatkan seluruh lapisan OSI dengan dimulai pada lapisan 7 yang merupakan data asli






17.5. Lapisan Menurut OSI
17.5.1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
Lapisan fisik atau physical Layer sambungan elektronik dari komputer ke Local Area Network melalui Ethernet Card atau perangkat wireless, perangkat modem satelit atau perangkat modem leased line. Perangkat elektronik yang digunakan ini memberikan karakteristik fisik media jaringan komputer.
Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik.
Dalam lapisan ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada media transmisi serta antarmukanya.
Ha l-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam lapisan fisik ini adalah :
• Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka
• Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
• Data rate (laju data).
• Sinkronisasi bit.
• Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-topoint atau point-to-multipoint configuration.
• Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus topology.
• Moda transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode






17.5.2. Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Lapisan data link berfungsi mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link yang reliabel.
Dalam lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan diatasnya.






Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :
• Framing . Yaitu membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unitunit data yang disebut frame.
• Physical addressing . Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.
• Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
• Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
• Access control. Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.
17.5.3. Network Layer (Lapisan Network)
Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan konsep source-to-destination. Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah :
• Logical addressing . Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar jaringan/ network. Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
• Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork diperlukan metoda routing/perutean. Sehingga paket dapat ditransfer dari satu device yang berasal dari jaringa n tertentu menuju device lain pada jaringan yang lain.




17.5.4. Transport Layer (Lapisan Transport)
Lapisan ini bertugas memastikan packet dihantar dengan betul. Contohnya TCP yang dikategorikan sebagai protokol "connection oriented" akanmemastikan packet sampai ke destinasi dan mungkin dalam susunan yang betul. Jikaada packet yang hilang ia akan dihantar semula. Berbanding dengan UDP (dipanggil connectionless) packet dihantar dengan cara "best effort" basis tanpa perlu dihantar semula.
Lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-destination (end-to-end) daripada jenis message tertentu. Tanggung jawab spesifik lapisan transpor ini adalah :
• Sevice-point addressing.
Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau aplikasi yang berlainandalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transpor ini tidak hanya menangani pengiriman/ delivery source-todestination dari Komputer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada delivery jenis message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap message yang berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri lagi yang disebut service point address atau port address.
• Segmentation dan reassembly.
Sebuah message dibagi dalam segmen- segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence number. Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transpor untuk merakit/reassembly segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
• Connection control. Lapisan transpor dapat berperilaku sebagai connectionless atau connection-oriented
• Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transpor bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
• Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.
17.5.5. Session Layer (Lapisan Session)
Layanan yang diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk beberapa proses. Maka pada lapisan session ini dibutuhkan dialog controller.
Tanggung jawab spesifik :
• Dialog control.
• Sinkronisasi



17.5.6. Presentation Layer (Lapisan presentasi)
Presentation layer lebih cenderung pada syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem.
Tanggung jawab spesifik:
• Translasi
• Enkripsi
• Kompresi






17.5.7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Sesuai namanya, lapisan ini menjembatani interaksi manusia dengan perangkat lunak/software aplikasi.